Epilog - Penangkapan
Tak lama kemudian, nomor tidak dikenal menelpon Haris. Dia dengan agak gugup mengangkat panggilan tersebut. “Halo, Haris.” “Si-siapa ini?” “Perkenalkan, namaku Muhammad Idris, orang yang kamu ingin ketahui.” Hal itu malah menambah kegugupan Haris. “Sebentar lagi, Firdaus akan menjemputmu. Tunggulah depan rumah, mari kita bertemu.” “Aku bahkan belum ganti baju.” “Gak usah!” Panggilan dimatikan. “Apa yang mereka rencanakan?” *** Haris dengan tangan yang diborgol berada di sebelah Firdaus sebagai supir mobil. Kali ini, Firdaus tidak mengenakan seragam polisinya. Mereka melaju dengan kencang. “Tidak hanya Pak Faisal, Anda juga mengendarai mobil dengan cepat rupanya.” “Kami sebagai polisi sudah dilatih untuk berkendara dengan cepat, apalagi menghadapi petindak kriminal.” “Akan kemana kita?” “Kamu akan segera mengetahuinya.” *** Mereka sampai di tujuan, sebuah bangunan. Depan bangunan itu berdiri gerbang yang dihiasi dengan mawar. “Kita sampai.” ...